pull down

Rabu, 08 Januari 2014

Hajar Aswad



Hajar Aswad

            Hajar Aswad merupakan batu suci yang terletak pada pojok timur sebuah bangunan berbentuk kubus yang kita kenal sebagai ka’bah. Hajar Aswad diriwayatkan sebagai batu yang berasal dari luar bumi, dimana umat muslim meyakini nya hajar aswad merupakan batu yang berasal dari surga.
           
            Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )
           
Hajar Aswad pertama kali ditemukan oleh Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya.

Pada masa Rasulullah berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi Rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda Kota Mekkah pada saat itu. Ketika sampai pada peletakan Hajar Aswad, para petinggi suku Quraisy berselisih, siapa yang akan menaruhnya. Perselisihan ini nyaris menimbulkan pertumpahan darah, akan tetapi dapat diselesaikan dengan kesepakatan menunjuk seorang hakim yang memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata jatuh pada Nabi Muhammad Saw.

Rasulullah Saw dengan bijak berkata pada mereka, “Berikan padaku sebuah kain. Kemudian beliau mengambil hajar Aswad dan menaruhnya dalam kain itu dengan tangannya. Lalu beliau berkata, ” Hendaklah setiap qabilah memegang sisi-sisi kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama!”. Mereka lalu melakukannya dan ketika telah sampai di tempatnya, Rasulullah menaruhnya sendiri dengan tangannya kemudian dibangunlah.

Mencium Hajar Aswad hukumnya sunnah. Dahulu Rasulullah SAW pernah mencium batu ini. Sekarang setiap orang yang melakukan thawaf keliling ka`bah, mereka akan saling berebut untuk mencium batu ini. Dalam fiqh, mencium Hajar Aswad disebut dengan istilam. Secara terminologi, istilim diartikan sebagai salah satu bentuk ibadah yang diajarkan ketika melakukan ibadah haji yang dilaksanakan dengan cara mencium atau mengusap Hajar Aswad, yang terdapat di sisi Ka’bah, ketika melakukan thawaf.


Dikutip dari:
http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/tips-haji/13/10/14/mun43y-begini-tata-cara-mencium-hajar-aswad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar