pull down

Rabu, 08 Januari 2014

7 Aliran Filsafat Yang Berpengaruh Di Dunia




  1. PRAGMATISME
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.
Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain. Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja.
Representasi realitas yang muncul di pikiran manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum. Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang bersifat metafisik, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan filsafat Barat di dalam sejarah.
Aliran ini sangat popular di Amerika Serikat. Tokoh-tokohnya yang terpenting adalah William James (1842-1910) dan John Dewey (1859-1952).

  1. VITALISME
Vitalisme adalah suatu doktrin yang mengatakan bahwa suatu kehidupan terletak di luar dunia materi dan karenanya kedua konsep ini, kehidupan dan materi, tidak bisa saling mengintervensi. Dimana doktrin ini menghadirkan suatu konsep energi, elan vital, yang menyokong suatu kehidupan dan energi ini bisa disamakan dengan keberadaan suatu jiwa.
Pada awal perkembangan filosofi di dunia medis, konsep energi ini begitu kental sehingga seseorang dinyatakan sakit karena adanya ketidakseimbangan dalam energi vitalnya. Dalam kebudayaan barat, yang dikaitkan dengan Hippocrates, energi vital ini diwakilkan dengan humours; dan dalam budaya timur diwakilkan oleh qi maupun prana.

Tokoh aliran vitalisme ini adalah Friedrich Neitzhe (1844-1900). Filsafatnya menonjolkan eksistensi baru sebagai “Libermensh” (manusia sempurna) yang berkemauan keras menempuh hidup baru, filsafatnya bersifat atheistis, tidak percaya pada tuhan.

  1. FENOMENOLOGI
Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu fenomonologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti daripada fenomena ini.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Johann Heinrich Lambert (1728 - 1777), seorang filsuf Jerman. Dalam bukunya Neues Organon (1764). ditulisnya tentang ilmu yang tak nyata.
Dalam pendekatan sastra, fenomenologi memanfaatkan pengalaman intuitif atas fenomena, sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, sebagai titik awal dan usaha untuk mendapatkan fitur-hakekat dari pengalaman dan hakekat dari apa yang kita alami. G.W.F. Hegel dan Edmund Husserl adalah dua tokoh penting dalam pengembangan pendekatan filosofis ini.

  1. EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar.
Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam filsafat, khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme mempersoalkan keber-Ada-an manusia, dan keber-Ada-an itu dihadirkan lewat kebebasan.
            Tokoh-tokoh terpenting eksistensialisme adalah Martin Heidegger (1883-1976), Jean Paul Sartre (1905-1980), Karl Jaspers (1883-1969) dan Gabriel Marcel (1889-1973).

  1. FILSAFAT ANALITIS
Filsafat analitik adalah aliran filsafat yang muncul dari kelompok filsuf yang menyebut dirinya lingkaran Wina. Filsafat analitik lingkaran Wina itu berkembang dari Jerman hingga ke luar, yaitu Polandia dan Inggris. Pandangan utamanya adalah penolakan terhadap metafisika. Bagi mereka, metafisika tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Jadi filsafat analitik memang mirip dengan filsafat sains.
Aliran ini muncul di Inggris dan Amerika Serikat sejak sekitar tahun 1950.  Tokoh-tokohnya yang terpenting adalah Bertrand Russel, Ludwig  Wittgenstein (1889-1951), Gilbert Ryle dan John Langshaw Austin.

  1. STRUKTURALISME
Strukturalisme adalah faham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan kebudayaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap. Strukturalisme juga adalah sebuah pembedaan secara tajam mengenai masyarakt dan ilmu kemanusiaan dari tahun 1950 hingga 1970, khususnya terjadi di Perancis. Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangung), structura berarti bentuk bangunan. Trend metodologis yang menyetapkan riset sebagai tugas menyingkapkan struktur objek-objek ini dikembangkan olerh para ahli humaniora. Struktualisme berkembang pada abad 20, muncul sebagai reaksi terhadap evolusionisme positivis dengan menggunakan metode-metode riset struktural yang dihasilkan oleh matematika, fisika dan ilmu-ilmu lain.
Tokoh-tokoh terpenting strukturalisme adalah Levi Strauss, Jacques Lacan dan Michel Foucoult.

  1. POSTMODERNISME
Postmodernisme adalah faham yang berkembang setelah era modern dengan modernisme-nya. Postmodernisme bukanlah faham tunggal sebuat teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak tokoh-tokoh yang memberikan arti postmodernisme sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi sangat beragam. Bagi Lyotard dan Geldner, modernisme adalah pemutusan secara total dari modernisme. Bagi Derrida, Foucault dan Baudrillard, bentuk radikal dari kemodernan yang akhirnya bunuh diri karena sulit menyeragamkan teori-teori. Bagi David Graffin, Postmodernisme adalah koreksi beberapa aspek dari moderinisme. Lalu bagi Giddens, itu adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi bijak. Yang terakhir, bagi Habermas, merupakan satu tahap dari modernisme yang belum selesai.

Banyak Dokter Tipu Korban Narkoba



Banyak Dokter Tipu Korban Narkoba

          Korban narkoba di Jakarta semakin banyak. Keluarganya gamang tetang masa depan si korban. Biasanya datang orang yang mengaku ahli dari luar negeri, lalu menjual pengobatan dengan harga mahal. Tak semua terapi itu benar. Bahkan ada yang salah besar.

          Ada sesuatu yang tak banyak orang tahu bahwa di balik berbagai acara konseling itu, tersembunyi berbagai bisnis yang dengan tak mengenal belas kasihan menggerogoti harta keluarga para korban narkotika.

          Mereka menawarkan berbagai teknik pengobatan, lengkap dengan propaganda jitu, yang menyebabkan orang tua yang khawatir akan anak-anaknya dengan gampang merogoh koceknya. Untuk bisnisnya, mereka juga mengundang sejumlah orang asing yang diakui doctor atau pakar ilmu tertentu.

          Misalnya, ada yang menawarkan pengobatan cara baru terhadap penderita ketergantungan obat, yaiutu dengan anestesi. Banyak dokter ahli anestesi berasal dari luar negeri mulai berpromosi ke Indonesia. 

          Biasanya orang tua membawa anaknya ke psikiater. Menurut Andre Waissman, Director of Megama Institute Israel, membawa seorang pecandu ke psikiater sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Cara detoksi yang dipakai dokter Indonesia pun menurutnya kurang tepat, karena detoksi sebenarnya hanya membersihkan, tetapi tidak membuat si pecandu benar-benar bebas dari ketergantungan narkotika.

          Waissman memperkenalkan cara yang lebih efektif yang disebut neuroregulation yang artinya mengobati penyakitnya dulu. Setelah dibersihkan ditutup oleh obat. Dengan demikian heroin yang masuk tidak menembus lagi.

          Di Indonesia, metode Waissman ini sudah mulai, diperkenalkan meskipun masih dalam kalangan terbatas. Selelbritis dan kaum jetset Indonesia yang mengalami masalah dengan narkoba, ada yang sudah mencicipi metode Waissman ini.

7 KALIMAT YANG HARUS DIBIASAKAN MUSLIM

7 KALIMAT YANG HARUS DIBIASAKAN MUSLIM


1.     BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
-Setiap hendak melakukan suatu kegiatan

2.    ALHAMDULILLAH
-Setiap selesai melakukan suatu kegiatan
-Mendapat rezeki

3.    ASTAGFIRULLAH
-Jika melakukan suatu perbuatan buruk

4.    INSYA ALLAH
-Jika ingin melakukan sesuatu pada masa yang akan datang

5.    LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
-Bila tidak dapat melakukan sesuatu yang agak berat dilakukan
-Melihat yang buruk

6.    INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI`UN
-Menghadapi suatu musibah
-Menerima kabar kematian

7.    LAAILAHA ILLALLAH
-Bacalah siang dan malam sebanyak-banyaknya