Banyak Dokter Tipu Korban Narkoba
Korban narkoba
di Jakarta semakin banyak. Keluarganya gamang tetang masa depan si korban. Biasanya
datang orang yang mengaku ahli dari luar negeri, lalu menjual pengobatan dengan
harga mahal. Tak semua terapi itu benar. Bahkan ada yang salah besar.
Ada sesuatu
yang tak banyak orang tahu bahwa di balik berbagai acara konseling itu,
tersembunyi berbagai bisnis yang dengan tak mengenal belas kasihan menggerogoti
harta keluarga para korban narkotika.
Mereka menawarkan
berbagai teknik pengobatan, lengkap dengan propaganda jitu, yang menyebabkan
orang tua yang khawatir akan anak-anaknya dengan gampang merogoh koceknya. Untuk
bisnisnya, mereka juga mengundang sejumlah orang asing yang diakui doctor atau
pakar ilmu tertentu.
Misalnya, ada
yang menawarkan pengobatan cara baru terhadap penderita ketergantungan obat,
yaiutu dengan anestesi. Banyak dokter ahli anestesi berasal dari luar negeri
mulai berpromosi ke Indonesia.
Biasanya orang
tua membawa anaknya ke psikiater. Menurut Andre Waissman, Director of Megama
Institute Israel, membawa seorang pecandu ke psikiater sama sekali tidak
menyelesaikan masalah. Cara detoksi yang dipakai dokter Indonesia pun menurutnya
kurang tepat, karena detoksi sebenarnya hanya membersihkan, tetapi tidak
membuat si pecandu benar-benar bebas dari ketergantungan narkotika.
Waissman memperkenalkan
cara yang lebih efektif yang disebut neuroregulation yang artinya mengobati
penyakitnya dulu. Setelah dibersihkan ditutup oleh obat. Dengan demikian heroin
yang masuk tidak menembus lagi.
Di Indonesia,
metode Waissman ini sudah mulai, diperkenalkan meskipun masih dalam kalangan
terbatas. Selelbritis dan kaum jetset Indonesia yang mengalami masalah dengan
narkoba, ada yang sudah mencicipi metode Waissman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar