Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan
Ekonomi Indonesia
A. MACAM-MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Konsep
penting yang harus diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara
adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan
ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan atas factor-faktor yang akan
dijadikan factor/variable.
Strategi pertumbuhan
Inti dari konsep
ini adalah :
·
Startegi pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya
pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar,
terarah, dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
·
Pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui
proses merambat ke bawah pendistribusian kembali.
·
Jika terjadi ketimpangan, hal tersebut merupakan presyarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
·
Kritik paling keras dari strategi ini adalah pada kenyataan yang
terjadi ketimpangan yang semakin tajam.
Strategi
Pembangunan dengan pemerataan
Inti dari konsep ini adalah dengan
ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik social.
Strategi
Ketergantungan
Inti dari
konsep ini adalah:
·
Jika suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan
keterbelkangan ekonomi maka Negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan
ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. Cara
yang dapat ditempuh yakni dengan meningkatkan produksi nasional, meningkatkan
kemampuan produksi, mencintai produk nasional dan sejenisnya.
·
Teori ketergantungan dikritik oleh Kothari , “ ……. Teori
ketergantungan memang cukup relevan, namun sayingnya sudah menjadi suatu dalih
terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri .
sebab selalu akan gampang sekali bagi kita menumpahkan semua kesalahan pada
pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi dalam masyarakat kita
sendiri dibiarkan saja…….”
Strategi yang
berwawasan ruang
Dikemukakan
oleh Myrdall dan Hirschman. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin
berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari
kaya ke miskin leboh kecil dari pada terjadinya aliran sumber data dari daerah
miskin ke daerah kaya. Perbedaan kedua tokoh tersebut adalah bahwa myrdall
tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai,
sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Strategi
pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran
dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara massal, yang
selanjutnya dikembangan oleh Organisasi Pemburuhan Seduania (ILO) pada tahun
1975, yang menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat
dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada
pengguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha di arahkan pada penciptann
lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dsb.
B. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Pada prisipnya, pemilihan strategi sangat dipengaruhi oleh tujuan
yang hendak dicapai. Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan
masyarakat yang mandiri,
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang
mandiri, maka strategi ketergantunganlah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan
yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan
ruanglah yang akan dipergunakan.
C. STRATEGI
PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA
Sebelum
orde baru strategi pembangunan di Indonesia di arahkan pada usaha pencapaian
laju pertumpuhan ekoomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya Nampak adanya
kecendrungan yang menitik beratkan pada tujuan politik dan kurang memperhatikan
pembangunan ekonomi.
Sedangkan
pada orde baru, strategi diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan
kondisi ekonomi yang mendasar.
Dapat
sedikit disimpulkan bahwa pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan
yang ekstrem. Dan dari strategi yang ada dipertegas dengan ditetapkan sasaram
dan titik berat setiap repelita, yakni:
1.
REPELITA I : meletakkan titik berat pada sector pertanian dan
industry yang mendukung sector pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya
2.
REPELITA II : meletakan titik berat pada sector pertanian dengan
meningktakan industry yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan
landasan yang kuat bagi tiap tahap lanjutannya.
3.
REPELITA III : meletakkan titik berat pada sector pertanian menuju
swasembada peangan dan meningktkan industry yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
4.
REPELITA IV : meletakkan titik berat sector pertanian untuk
melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industry
yang apat menghasilkan mesin-mesin industry sendiri, baik industry ringan yang
akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan
yang kuat bagi tahap selanjutnya.
D. PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Manfaat
perencanaan menurut Bintoro
Tjokroamidjojo:
1.
Harapan adanya suatu pengarahan kegiatan dan pedoman bagi
pelaksana kegiatan-kegitan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan pembangunan.
2.
Dapat dilakukannya suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa
pelaksaan yang akan dilalui.
3.
Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentanng
cara terbaik atau kesempatan memilih kombinasi terbaik.
4.
Adanya alat ukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
5.
Dapat dilakukan penyusunan skala prioritas.
6.
Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas
adanya secara lebih efesien dan efektif.
7.
Perkembangan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
8.
Dicapainya stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar