pull down

Senin, 01 Desember 2014

Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen



Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Etika Dalam Akuntansi Manajemen

            Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmua yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan.

            Tanggung jawab yang dimiliki oleh akuntan manajemen lebih luas dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu :
a.      Perncanaan
Menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan system perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.

b.      Pengevaluasian
Mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.

c.       Pengendalian
Menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.

d.      Menjamin pertanggungjwaban sumber
Mengimplementasikan suatu system pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi sehingga system pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.

e.      Pelaporan eksternal
Ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.

Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen yaitu :
1.      Kompetensi
Akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasannya, mengikuti hukum, peraturan, dan standar teknis, dan membuat laporan yang jlas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.

2.      Kerahasiaan
Mengharuskan akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otoritas dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.

3.      Integritas
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.

4.      Objektivitas
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapkan secara penuh semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.


Etika Dalam Praktik Akuntansi Keuangan

            Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyususnan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, yakni pihak internal dan pihak eksternal.
            Laporan keuangan harus mampu memberikan suatu rangkaian historis informasi dari sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban-kewajiban perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang mengabaikan perubahan terhdap sumber-sumber ekonomi dan kewajiban-kewajiban tersebut, yang dinyatakan secara kuantitatif dengan satuan mata uang.

            Seorang akuntan keuangan bertangggung jawab untuk :
1.      Menyusun laporan keuangan perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam pengambilan keputusan.
2.      Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan.

Sumber :
http://vinaafryani.wordpress.com/2013/11/12/etika-dalam-praktik-akuntansi-manajemen-dan-akuntansi-keuangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar